Jumat, 16 Februari 2018

PELIT PADA DIRI SENDIRI, BAIK UNTUKMU

PELIT ATAU IRIT?


“Masih muda, jangan pelit-pelit sama diri sendiri. Kalau ada rezeki lebih ya manjain diri. Buat apa punya duit kalau nggak bisa kita nikmati?”
Iya sih, punya uang dan rezeki memang buat dinikmati. Sudah kerja sampai malam tiap hari, masa nggak sekali-sekali menyenangkan diri? Tapi jangan kelewatan! Di usia ini, kamu masih perlu “pelit” ke diri sendiri. Jangan hedon, hidup sesederhana mungkin, hemat sebisa mungkin.
Ini memang usia yang menyenangkan karena akhirnya kamu bisa punya uang sendiri. Tapi andai kamu sadar, biaya hidup juga semakin lama semakin tinggi. Pelit pada diri sendiri saat ini, adalah tanda bahwa kamu sayang dengan masa depanmu nanti.
1. Kamu tahu kalau keinginanmu nggak akan pernah habis. Semakin kamu turuti, semakin banyak yang ingin kamu beli
hukum keinginan: selalu nambah, nggak pernah berkurang
Keinginan berbeda dengan kebutuhan. Kebutuhan adalah hal-hal yang kalau nggak ada, kamu nggak akan bisa hidup. Misalnya makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sedangkan keinginan, adalah hal-hal yang ingin kita dapatkan meskipun sebenarnya kita nggak butuh-butuh banget. Misalnya, kamu lihat tas yang bagus waktu jalan-jalan di mall. Meskipun kamu sudah punya banyak tas, kamu impulsif ingin membelinya.
Nggak apa-apalah, mumpung lagi diskon ini. Duit kan bisa dicari.
Ada saatnya kita begitu menginginkan ini dan itu. Sisi borosmu membisikkan bahwa nggak apa-apa memanjakan diri sesekali . Tapi jika kamu menuruti keinginanmu untuk membeli tas diskon itu, bukan berarti kamu akan berhenti menginginkan tas-tas yang lain. Setiap kamu menuruti satu keinginan, keinginan lain akan muncul. Sudah kodratnya bahwa manusia tidak pernah puas dan selalu menginginkan yang lebih. Keinginanmu tidak akan ada habisnya. Inilah kenapa, sifat “pelit” bisa sangat berguna.
Dengan pelit pada diri sendiri, kamu bisa mengatur keinginanmu. Bukan keinginanmu yang mengatur hidupmu.
2. Pelit pada diri sendiri juga melatih kedisiplinan. Untuk mendapat yang lebih baik kamu selalu harus bersabar
pelit ke diri sendiri adalah latihan disiplin
Eh ada kafe baru yang jualan mie rebus ala restoran! Katanya sih enak. Pengin nyobain deh malam ini eh tapi jatah makan hari ini Cuma cukup buat beli nasi telor di warteg. Duh apa pakai tabungan aja? Ah nggak deh. Hari ini makan di warteg aja!
Hidup boros pastinya bukan keinginanmu. Kamu juga mau punya banyak tabungan dan di masa depan nggak akan kekurangan uang. Karena itulah, sejak muda kamu berusaha mengatur keuanganmu sendiri. Kamu sudah menerapkan berbagai teori budgeting ini dan itu. Tapi entah kenapa, pengaturan keuangan yang kamu lakukan nggak pernah berjalan sesuai keinginan. Selalu saja ada dana yang bocor, dan ending-endingnya, uang yang harusnya kamu tabung ikut ludes.
Inilah kenapa mulai sekarang kamu harus mulai pelit kepada dirimu sendiri. Memperhitungkan semua yang kamu keluarkan untuk dirimu sendiri akan membantumu untuk lebih disiplin. Kamu harus kejam pada dirimu sendiri dengan menolak saat kamu menginginkan sesuatu yang nggak penting-penting banget. Dengan bersikap pelit pada dirimu sendiri, kamu akan terlatih untuk disiplin. Coba deh pelit pada diri sendiri sebulan ini. Dengan begitu, budget bulananmu nggak akan bocor lagi.
3. Lebih penting nabung daripada terlalu sering hidup hedon. Makan enak hanya untuk sementara, tabungan bisa untuk masa depan
nabung yuk!
Godaan untuk meng-hedon memang selalu ada. Apalagi kalau kamu memang punya dana. Pikirmu, ya sudahlah nggak apa-apa. Toh kamu juga berhak bahagia.
Tapi mulai hari ini coba pikirkan lagi. Saat kamu bersenang-senang dengan memborong baju-baju bermerk di mall, atau saat kamu berfoya-foya dengan makan-makanan enak dan mahal di restoran, kesenanganmu hanya sesaat bukan? Sementara itu, hidupmu masih panjang (dan akhir bulan saat gajian masih lama).
Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok, atau lusa, atau bulan depan. Apakah itu masih bersarti sayang jika kamu mengorbankan hidupmu di masa depan untuk kesenangan yang hanya sehari ? Menabung jelas lebih penting daripada terlalu sering meng-hedon. Menabung adalah caramu menyayangi masa depanmu sendiri.
4. Dengan terbiasa hidup sederhana, kamu jadi pribadi yang tahan nelangsa.
Bisa menghadapi apapun ke depannya
kamu jadi kuat dan sigap di segala kondisi
Saat kamu kejam kepada dirimu sendiri, dengan menolak segala keinginan yang nggak penting, rasanya memang nelangsa. Untuk mengurangi pengeluaran, biaya makan pun kamu batasi maksimal Rp30.000 per hari. Kalau masih lapar, ya minum air putih banyak-banyak.
Kebiasaan hidup menderita ini memang terasa ngenes kalau kamu bayangkan. Tapi sebenarnya kamu sedang melatih dirimu sendiri untuk menghadapi segala situasi.
Terbiasa hidup kurang dan menderita, serta banyak keinginan ini itu yang nggak tercapai karena kamu terlalu pelit untuk mengeluarkan uang untuk hal-hal yang esensial, akan membuatmu menjadi pribadi yang kuat. Kamu juga nggak mudah menyerah dan bekerja lebih giat agar nanti keinginan-keinginanmu itu bisa tercapai tanpa mengorbankan hal-hal lainnya. Walaupun begitu, saat uangmu sudah banyak, biasanya kamu jadi nggak pingin-pingin lagi.
5. Jika yang biasa saja sudah cukup memenuhi kebutuhanmu, kenapa harus bermewah-mewah? Mensyukuri keberhasilan bisa dilakukan dengan tidak membuang-buang uang
makan saat lapar, supaya nggak terbuang
Tong, ini makanan kok dibuang-buang sih?
Oh, iya. Itu gue beli cuma pengin aja. Eh ternyata nggak enak.
Selama ini mungkin kamu menganggap untuk menghargai kerja kerasmu selama ini, maka kamu membiarkan dirimu sedikit bersenang-senang. Karena itu, nggak ada salahnya menuruti setiap keinginanmu yang masih terjangkau. Tetapi membeli apapun yang kamu inginkan, dan pada akhirnya barang atau makanan itu malah mubadzir jelas bukan salah satu bentuk mensyukuri apa yang telah kamu dapatkan.
Menghemat pengeluaran dan memperhitungkan segalanya agar tidak ada yang terbuang justru menjadi bentuk penghargaan terhadap kerja kerasmu selama ini. Mencari uang jelas susah. Sayang banget kan kalau hanya kamu buang-buang?
6. Sekarang mungkin kamu punya dana. Tapi jika nanti sumber danamu terbatas, dan kamu terlanjur terbiasa memanjakan diri sendiri bagaimana?
Masa depan masih tak tertebak
Karena kita tidak tahu apa yang menunggu kita di depan, jangan berasumsi bahwa sumber danamu selamanya. Meski kita selalu mengharapkan yang baik-baik, bukan berarti kamu harus abai dengan kemungkinan buruk yang mungkin saja datang. Bukankan semua orang tahu bahwa hidup itu seperti roda yang berputar. Ada kalanya di atas, dan sering juga di bawah. Kalau kamu terbiasa memanjakan dirimu sendiri dengan menuruti semua kemauan, dan suatu saat nanti kamu sedang di kondisi sulit, bagaimana? Penderitaanmu akan semakin berlipat-lipat.
Jika kamu terbiasa pelit pada dirimu sendiri, meski sebenarnya kamu punya dana, dengan sendirinya kamu sudah menempa dirimu untuk lebih kuat. Hidup sederhana dan sedikit kurang serta keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi bukan masalah lagi. Kamu akan tetap semangat, dan bekerja keras untuk memperbaiki keadaan.
7. Penting! Pelit ke diri sendiri bikin kamu lebih mudah untuk nggak pelit ke orang lain
kamu paham benar arti penderitaan
Selalu pelit kepada diri sendiri, tidak berarti kamu pelit juga kepada orang lain. Justru kamu akan lebih peka dan rasa empatimu akan terbentuk dengan sendirinya, seiring kebiasaanmu yang tidak membiarkan dirimu larut dalam kemewahan. Karena kamu tahu rasanya hidup kekurangan, kamu jadi nggak segan-segan membantu orang-orang yang membutuhkan.
8. Sekarang mungkin kamu menderita karena serba kurang. Tapi suatu saat nanti, kamu akan merasa beruntung karena bersikap pelit pada diri sendiri
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Ibarat padepokan silat, saat ini hidupmu sedang dalam masa penggodokan. Kamu harus bisa menempa dirimu sendiri untuk menjadi sosok yang kuat dan siap dengan segala kejadian. Mungkin saat ini kamu sedikit menderita dan nggak bisa keren-kerenan gawai atau fashion dengan teman-temanmu yang lain. Tapi yakin saja bahwa ini adalah persiapanmu menyambut masa depan. Suatu saat nanti kamu akan bersyukur: ah, ternyata kebiasaan pelit ke diri sendiri memang bikin untung.
Bersikap pelit pada diri sendiri bukan berarti kamu kejam dan nggak mencintai diri. Justru sebaliknya: kamu paham bahwa sifat anti-hedon harus dibiasakan dari sekarang juga. Demi masa depan yang sebaik-baiknya!

Sabtu, 05 September 2015

Kisah Seorang Istri yang Membuat Suaminya Tergila Gila Padanya

Seorang Ayah bercerita pd anak perempuannya:

Suatu hari seorang wanita tua diwawancarai oleh seorang presenter dalam sebuah acara tentang rahasia kebahagiaannya yang tak pernah putus.

Apakah hal itu karena ia pintar memasak? Atau karena ia cantik? Atau karena ia bisa melahirkan banyak anak, ataukah karena apa?

Wanita itu menjawab :
“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri ada di tangan sang istri, tentunya setelah mendapat taufik dari Allah. Seorang istri mampu menjadikan rumahnya laksana surga, juga mampu menjadikannya neraka.

Jangan Anda katakan karena harta !
Sebab betapa banyak istri kaya raya namun ia rusak karenanya, lalu sang suami meninggalkannya.

Jangan pula Anda katakan karena anak-anak !
Bukankah banyak istri yang mampu melahirkan banyak anak hingga sepuluh namun sang suami tak mencintainya, bahkan mungkin menceraikannya.

Dan betapa banyak istri yang pintar memasak.
Di antara mereka ada yang mampu memasak hingga seharian tapi meskipun begitu ia sering mengeluhkan tentang perilaku buruk sang suami.”

Maka sang peresenter pun terheran, segera ia berucap:
“Lantas apakah #rahasia nya..?”

Wanita itu menjawab:
“Saat suamiku marah dan meledak-ledak, segera aku diam dengan rasa hormat padanya. Aku tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf. Tapi janganlah Anda diam yang disertai pandangan mengejek, sebab seorang lelaki sangat cerdas untuk memahami itu.”

“Kenapa Anda tidak keluar dari kamar saja..?” tukas presenter.

Wanita itu segera menjawab:
“Jangan Anda lalukan itu! Sebab suamimu akan menyangka bahwa Anda lari dan tak sudi mendengarkannya. Anda harus diam dan menerima segala yang diucapkannya hingga ia tenang.

Setelah ia tenang, aku katakan padanya;
'Apakah sudah selesai?' Selanjutnya aku keluar…. Sebab ia pasti lelah dan butuh istirahat setelah melepas ledakan amarahnya. Aku keluar dan melanjutkan kembali pekerjaan rumahku.”

“Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda menghindar darinya dan tidak berbicara dengannya selama sepekan atau lebih?” tanya presenter penasaran.

Wanita itu menasehati :
“Anda jangan lakukan itu, sebab itu kebiasaan buruk. Itu senjata yang bisa menjadi bumerang buat Anda. Saat Anda menghindar darinya sepekan sedang ia ingin meminta maaf kepada Anda, maka menghindar darinya akan membuatnya kembali marah.
Bahkan mungkin ia akan jauh lebih murka dari sebelumnya.”

“Lalu apa yang Anda lakukan..?” tanya sang presenter terus mengejar.

Wanita itu menjawab:
“Selang dua jam atau lebih, aku bawakan untuknya segelas jus buah atau secangkir kopi, dan kukatakan padanya, Silakan diminum.
Aku tahu ia pasti membutuhkan hal yang demikian, maka aku berkata-kata padanya seperti tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya.”

“Apakah Anda marah padanya..?” ucap presenter dengan muka takjub.

Wanita itu berkata:
“Tidak...
Dan saat itulah suamiku mulai meminta maaf padaku dan ia berkata dengan suara yang lembut.”

“Dan Anda mempercayainya..?” ujar sang presenter.

Wanita itu menjawab :
“Ya. Pasti. Sebab aku percaya dengan diriku dan aku bukan orang bodoh.
Apakah Anda ingin aku mempercayainya saat ia marah lalu tidak mempercayainya saat ia tenang..?”

“Lalu bagaimana dengan harga diri Anda?” potong sang presenter.

“Harga diriku ada pada ridha suamiku dan pada tentramnya hubungan kami.
Dan sejatinya antara #suami #istri sudah tak ada lagi yang namanya harga diri.
Harga diri apa lagi..?!!
Padahal di hadapan suami Anda, Anda telah lepaskan semua pakaian Anda!”

(akhwatmuslimahindonesia.blogspot.com)

Minggu, 29 Maret 2015

ROMANTISME

Romantis.. Kata yg diidamkan terutama oleh kaum hawa, yg kdg sulit dimengerti oleh kaum adam. Memang, seseorg memandang sesuatu tergantung dr sudut pandang yg dipakai org tsbt. Dan cara pandangnya itu akan menentukan sikap dan tingkah lakunya. Termasuk juga sesuatu yg dikatakan romantis, maka seseorg memandang makna romantis tergantung dr sudut pandangnya. Dan sudut pandang ini dipengaruhi terutama dr apa yg dia lihat, dengar atau rasakan dr lingkungannya selama dia hidup.

Paling tidak ada dua makna romantis menurut pikiran penulis:

(1) Kebanyakan, seorg wanita memaknai sesuatu itu romantis jika pasangannya melakukan sesuatu yg sering meraka lihat dan dengar, terutama dr layar kaca baik itu sinetron, film, iklan atau telenovela. Di situ kadang dipertontonkan bahwa sesuatu yg romantis jika pasangannya menatapnya dalam, menggendongnya mesrah, mengucapkan pujian setinggi langit, memberinya sekuntum bunga, cincin atau coklat di bawah rembulan malam atau di sebuah rumah makan mewah dengan lilin sebagai penerangnya dgn alunan musik lembut mendayu-dayu. Jika pasangan prianya telah melakukan hal tersebut, maka si wanita akan merasakan perasaan senang berbunga-bunga, terbuai, terlena dan kemudian semakin jatuh ke dalam perasaan cinta yg smakin dalam dan timbul rasa percaya kepada sang pria bahwa dia benar-benar mencintainya, karena telah melakukan sesuatu hal yg sungguh romantis dan so sweet bgt kepadanya. Sehingga apapun yg dikatakan dan diminta oleh si pria, maka si wanita akan spontan manggut, percaya, takluk bahkan rela dan ikhlas padanya sbg balasan atas pengorbanan 'romantisme' si pria yg bgtu luar biasa di mata wanita.

(2) Sedangkan makna romantis yg lain, merupakan makna yg sering muncul dr sudut pandang seorg pria, yg kadang dianggap pasangan wanitanya sbg sesuatu yg biasa atau lazim saja. Mencari nafkah halal dr pagi sampe pagi, berbelanja kebutuhan dapur dan rumah tangga di pasar yg bau, panas dan becek, mengangkat galon dan gas yg beratnya melebihi barbel di tempat fitnes, memikirkan bgmna caranya berhemat agar kebutuhan pokok keluarga terpenuhi, agar gizi keluarga tercukupi, atau membantu pekerjaan rumah tangga lain sperti membantu cuci piring dan pakaian serumah, memasak,membersihkan rumah atau sekedar melayani diri sendiri agar si wanita berkurang kerepotannya dalam melayani pasangannya.

Menurut anda yg manakah yg lebih layak dikatakan romantis? Sekali lagi bergantung dr sudut pandang kita.

Menurut penulis yg merupakan seorg pria (berdasarkan penilaian yg obyektif ya), keduanya merupakan sesuatu yg romantis. Namun, makna yg kedua merupakan romantis yg lebih benar dan nyata. Dengan kata lain, makna yg pertama sedikit lebih memungkinkan memiliki sifat yg semu dan menipu. Artinya hal tersebut bisa saja dilakukan pria kpd wanita krn ada sesuatu yg dia harapkan dr si wanita. Artinya ada imbalan yg diharapkan dr pasangnnya. Seandainya pun, ternyata hal tersebut ikhlas dilakukan oleh seorg pria, maka apa manfaat yg diperoleh sorg wanita setelahnya? Mungkin awalnya hanya euforia (rasa senang), yg lambat laun akan hilang dan ternyata kurang bermanfaat dikemudian hari. Krn wanita makhluk perasa, maka hal yg pertama itu sering dimanfaatkan pria utk mendapatkan sesuatu yg diinginkan dr si wanitanya. Jadi, hati2 lah... Selain itu, contoh yg pertama bisa dilakukan oleh semua pria, sedangkan yg kedua hanya sedikit yg bisa melakukannya krn berbagai alasan, sprti capek, males, bkn tugas saya/laki-laki, gengsi, malu, merendahkan kaum pria dan sejenisnya. Pria di contoh pertama blm tentu mau melakukan contoh kedua, bahkan contoh pertama itu hanya bersifat insidentil yg hanya dilakukan sekali-kali. Sedangkan pria pd contoh yg kedua biasanya akan lebih sering dilakukan. Jd yg mana lebih baik dan menguntungkan bg si wanita?

Berbeda dengan makna romantis yg kedua. Di mana hal tersebut, benar2 lebih mencerminkan rasa cinta yg lebih nyata kpd seorg wanita. Mengapa? Karena hal2 tersebut terjadi secara lebih konsisten, berulang2 tiap hari, dan lebih banyak mengorbankan sumber daya (tenaga, moral, waktu dan harta) yg dimiliki si pria dibandingkan jenis romantisme yg pertama. Namun mengapa hal tersebut kadang dianggap sbg sesuatu yg biasa saja (bukan hal yg romantis) di mata wanita? Jawabannya, karena kadang si wanita hanya bisa mengindra yg terlihat didepannya saja, tanpa berfikir lebih dalam lagi.

Saya ambil satu contoh saja, yaitu mencari nafkah yg dilakukan si pria utk pasangan wanitanya. Apakah si wanita mengetahui pengorbanan seorg pria selama mencari nafkah halal utk keluarganya di luar? Rasa berat meninggalkan rumah yg teduh dan damai ke lingkungan kerja yg kadang liar dan tdk mengenal belas kasih. Mengendarai kendaraan motor yg mungkin saja sdh kurang layak pakai. Ban yg sdh tipis, rem yg kurang pakem, goncangan yg bikin pegal. Belum lagi terik matahari yg membakar kulit. Peluh keringat membasahi mgkn sesuatu yg sdh biasa. Belum hujan yg dinginnya menggigit, banjir dan becek yg membuat motornya mogok sehingga harus didorong. Belum macet, dan tentunya resiko kecelakaan yg cukup mengerikan. Nyaris tabrakan, merupakan hal yg lumrah terjadi pd pemotor yg keluar tiap hari, yg jika terjadi (naudzu billah) maka nyawa bisa jadi taruhan. Sampai ditempat kerja, sudah menanti kewajiban berat yg cukup byk menyita pikiran dan tenaga. Konflik dgn rekan, klien atau atasan merupakan hal biasa di lingkungan kerja. Itulah mengapa, istri yg menyambut suami yg baru pulang merupakan hal sepele namun penting dan sgt diharapkan suami. Mgkn ekspresi suami biasa saja saat disambut, namun dlm hatinya trdapat perasaan senang krn pengorbanannya seharian mencari nafkah sedikit dihargai. Ingatlah wahai istri, bahwa tdk semua pengorbanan suami diceritakannya kepadamu. Maka hargai setiap pengorbanannya utkmu.

Itu baru dari sisi mencari nafkah. Bgm dgn lainnya?

Sayangnya kadang si wanita tetap keukeh bahwa yg romantis itu adalah yg pertama. Ya sudahlah, mungkin pandangan romantis yg ditontonkan film2 di layar kaca msh melekat kuat dipikiran si wanita. Sayangnya, film2 itu hanya berdurasi 2-3 jam. Bukan berhari-hari, berminggu apalagi bertahun-tahun. Yg dimunculkan kebanyakan hal yg baik, romantis dan memiliki akhir yg bahagia. Krn tujuan film tersebut adalah utk membahagiakan si penonton, membuat penonton terpukau, bukan utk mendidik penonton atau menyajikan fakta kehidupan yg sebenarnya kpd penontonnya. Krn kalau bgt, maka penonton akan jemu. Maka kita tdk bisa menyamakan film dgn kehidupan nyata yg direncanakan seumur hidup. Ada anekdok, yg bertanya mengapa film2 terutama film korea itu romantis? Krn filmnya hanya berlangsung 2 jam..

Dan sayangnya lagi, romantisme 2 sejoli yg dipertontonkan film kebanyakan merupakan pasangan yg belum nikah/pacaran, sehingga cinta keduanya masih banyak bercampur dgn nafsu. Tentunya ini tdk layak dijadikan sbg penutan bg sepasang suami istri yg sah, yg menginginkan cinta sejati.

Jadi manakah yg lebih romantis? Silahkan jawab sendiri...

(mungkin bersambung)

fitgas

Rabu, 11 Februari 2015

ORANG BAIK? KENAPA?


MENGAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI?
• Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam ruang kebahagiaannya, ia tak menyediakan untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit.

MENGAPA ORANG BAIK KERAP TERTIPU?
• Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yg ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya.

MENGAPA ORANG BAIK ACAAP DINISTA?
• Karena orang baik tak pernah diberi kesempatan membela dirinya. Ia hanya harus menerima, meski bukan dia yg memulai perkara.

MENGAPA ORANG BAIK SERING MENETESKAN AIR MATA?
• Karena orang baik tak ingin membagi kesedihannya. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, Dan percaya bahwa suatu masa Allah kan mengganti kesedihannya.

NAMUN ORANG BAIK TAK PERNAH MEMBENCI YANG MELUKAINYA.
• Karena orang baik selalu memandang bahwa di atas semua, Allah-lah hakikatnya. Jika Allah menggiringnya, bagaimana ia akan mendebat kehendak-Nya.
• Itu sebabnya orang baik tak memiliki almari dendam dalam kalbunya.
• Jika kau buka laci2 di hatinya, akan kau temukan hanya cinta yg dimilikinya.

copas dr tmn

Minggu, 09 November 2014

Setahun sudah...

Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh. Bagaimana kabarnya istriku yang cantik? Semoga makin cantik, sehat sejahtera dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin..

Tidak terasa setahun sudah usia pernikahan kita. Banyak peristiwa yang telah kita lalui bersama. Baik itu suka maupun duka. Semoga saja masih lebih banyak sukanya dibanding dukanya ya :) Hehe..

Sedikit mengingatkan peristiwa tepat setahun yang lalu. Bukan mengingatkan tentang tata dekorasi ruangan resepsi. Atau bagaimana enaknya makanan walimahan kita. Juga bukan kostum cantik yang melekat di tubuh indahnya yayank. Atau tetek bengek pesta pernikahan, yang jauh sebelum acara terselenggara sudah banyak menyita waktu, dana dan pikiran banyak orang. Hihi.. Sudahlah, itu telah berlalu. Cukup dikenang indahnya perjuangannya saja, bukan lelahnya.

Tapi ada satu peristiwa yang paling penting yang harus selalu kita ingat. Peristiwa yang saking pentingnya hingga menggetarkan 'arsy Allah. Peristiwa yang menjadi inti dari sebuah pernikahan, yaitu IJAB KABUL. Ijab kabul sejatinya adalah sebuah perjanjian yang kuat, yang oleh Allah disebut sebagai sebuah ikatan yang kokoh. Ucapan yang enteng dilafalkan, tapi sangat berat tanggung jawabnya. Dengan ucapan ini, sesuatu yang haram bisa jadi halal. Suatu ucapan yang lebih mirip sebagai suatu transaksi penyerahan tanggung jawab sepenuhnya seorang wanita dari walinya ke seorang laki-laki yang mungkin baru dikenalnya. Yang dengannya, juga menunjukkan kerelaan seorang wanita untuk dipimpin oleh seorang laki-laki yang kelak akan menjadi suaminya. Inilah esensi ijab kabul, suatu perjanjian yang bukan main-main. Semoga kita selalu memegang teguh perjanjian ini. Aamiin..

Skalian curhat ya.. Beberapa waktu sebelum setahun yang lalu. Saat saya masih dalam pencarian (asiik.. Hihi). Mungkin penggalan nasyid yang saat itu sering saya dengar bisa menggambarkan keadaannya. Sepuluh malam terakhir romadhon terakhir saya jadi jomblo.

    Bersaksi cinta di atas cinta
    Dalam alunan tasbih ku ini
    Menerka hati yang tersembunyi
    Berteman di malam sunyi penuh do’a

    Sebut namamu terukir merdu
    Tertulis dalam sajadah cinta
    Tetapkan pilihan sebagai teman
    Kekal abadi hingga akhir zaman

    Istikharah cinta memanggilku
    Memohon petunjukmu
    Satu nama teman setia
    Naluriku berkata

    Di penantian luahan rasa
    Teguh satu pilihan
    Pemenuh separuh nafasku
    Dalam mahabbah rindu

    Diistikharah cinta….

Dan Alhamdulillaah, kamu menjadi jawaban istikharah cinta yang paling tepat bagi saya yang diberikan Allah melalui petunjukNya. Dan saya sangat bersyukur akan hal itu. Saya merasa menjadi seorang laki-laki yang diberikan anugerah besar oleh Allah berupa istri yang cantik, baik dan insya Allah solehah, yang harus saya jaga baik-baik. Dan luar biasanya lagi, melalui yayank saya dianugerahi lagi suatu amanah berupa anak yang cantik dari rahim yayank. Subhanallaah..

Sayang, sebagai suami dan penanggung jawab kamu dan anak kita Haura Adzkiya Amanyah, saya mohon doa, dukungan serta bantuannya. Saya tidak bisa menjalankan amanah ini seorang diri. Mari kita menjadi tim yang solid. Saya juga mohon maaf kalau saya belum bisa menjadi pemimpin, suami atau ayah yang baik dalam setahun ini. Saya sadar masih banyak kekurangan. Maafkan klo sebagai pemimpin saya bawel atau banyak mengatur, tapi itu karena saya sayang dan berusaha memastikan bahwa semua berjalan sesuai koridor syariahNya. Kalau ada perbuatan saya yang di luar koridor minta tolong diingatkan dengan baik. Karena saya bukan manusia tanpa dosa, bahkan banyak kekurangan.

Semoga Allah selalu memberikan kita petunjuk untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Perjalanan kita masih panjang, insya Allah sampai akhirat sana.. Aamiin...

Untukmu istriku
Dari suamimu yang menyayangimu karena Allah.


fitgas

Kamis, 27 Februari 2014

Alasan Menikah

Jika landasan pernikahan adalah karena SEX, maka pasangan rajin bertengkar jika pelayanan di kamar tidur tidak memuaskan.

Jika landasan pernikahan adalah karena HARTA, maka pasangan bakal bubar jika bangkrut.

Jika landasan pernikahan adalah karena TUBUH, pasangan bakal lari jika rambut beruban dan muka keriput atau badan jadi gendut.

Jika landasan pernikahan adalah karena ANAK, maka pasangan akan cari alasan untuk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir.

Jika landasan pernikahan adalah karena KEPRIBADIAN, pasangan akan lari jika orang berubah tingkah lakunya.

Jika landasan pernikahan adalah karena CINTA, hati manusia itu tidak tetap dan mudah terpikat pada hal-hal yang lebih baik, lagi pula manusia yang dicintai pasti MATI.

Jika landasan pernikahan adalah karena IBADAH kepada Allah, sesungguhnya Allah itu KEKAL dan MAHA PEMBERI HIDUP kepada makhluknya.

ALLAH mencintai hambanya melebihi seorang ibu mencintai bayinya.

Maka tak ada alasan apapun di dunia yang dapat meretakkan rumah tangga kecuali jika pasangan mendurhakai Allah.

Senin, 24 Februari 2014

UANG

Perkenalkan namaku adalah UANG
Orang barat menyebutku MONEY.

Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia.

Aku juga "bisa" merubah perilaku bahkan sifat manusia karena manusia mengidolakan aku.

Banyak orang berubah kepribadiannya, mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku!

Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin, baik atau buruk, terhormat atau terhina.

Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.

Aku juga bukan pihak ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku. Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia kadang lebih mementingkan aku daripada Tuhannya, bahkan menyembah aku seperti Tuhan.

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?!

Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda.

Kalau suatu hari anda di panggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda, anda harus menghadapi sendiri dengan sang Pencipta lalu menerima
penghakimanNya...

Saat itu, Tuhan akan hitung-hitungan dengan anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGUNAKAN aku dgn baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN ? Bisa jadi saat itu anda akan membenci diriku..

Ini informasi terakhirku: Aku TIDAK ADA DI SURGA! Jadi jangan cari aku disana ya